Kamis, 01 Oktober 2015

G30SPKI

Cr : Google Image

Untuk mengenang tragedi Gerakan 30 September PKI atau sering di sebut "G30SPKI" gua berhasil mewawancarai seseorang yang terkena dampak dari tragedi tesebut.
Untuk asuransi orang tersebut,kita samarkan namanya menjadi H.

H tinggal di kota Bandung,saat tragedi tersebut,H sudah berusia 15 tahun dan bersekolah di SMP Sabang. Menurut pengakuan H,saat itu siswa diberlakukan piket oleh sekolah karena takut jika sekolah tersebut diserang anggota PKI atau lainnya. Karena masih menuju remaja,maka saat itu H tidak tahu menau apa yang terjadi.

Dan... sebagian guru di sekolah tersebut adalah anggota dari CGMI (Central Gerakan Mahasiswa Indonesia) yang musuhnya itu adalah GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia) secara tidak langsung sebagian guru itu pro ke PKI. Sehingga saat kejadian itu para guru telah di ungsikan.

Sekitar bulan Juli-Agustus,para guru tersebut dikirim ke Jakarta tepatnya di Lubang Buaya dengan alasan Latihan Upacara memperingati hari ABRI dan di didik menjadi sukarelawan PKI angkatan ke 5 . Karena itu sekolah diliburkan beberapa saat.

Keadaan di Bandung saat itu kacau. Ada yang diculik karena beranggapan orang itu adalah anggota PKI,dan saat itu orang tidak ada yang berani keluar rumah sehingga Bandung saat itu sepi ~~~

Dampak dari tragedi ini,segala yang hancur tidak mudah kembali begitu saja. Tidak cukup dengan hitungan bulan dapat mengembalikan situasi yang sebelumnya,bahkan bertahun-tahun. Dan kabar yang mengejutkan lagi,guru dari sekolah tersebut itu masih tidak teridentifikasi atau hilang.

Dengan adanya cerita ini,saya berharap semoga ini tidak terjadi lagi dan cukup menjadi sejarah saja. Dan.. semoga para korban G30SPKI tenang di alam sana dan mendapatkan tempat yang layak di sisi Tuhan. Aamiinn....

Dan.. Memperingati hari Kesaktian Pancasila ^^